Lelaki Pilihan (25)
Kaki ini laju mengatur langkah,
Pergi tanpa destinasi,
Kau tunggu orang yang tak pasti kenapa?
Apa kau lupa?
Cinta Ilahi masih ada untuk kau.
Gadis itu terus berjalan,
Berhenti di satu tempat,
Lalu duduk memandang kehijauan bumi,
Tak dipinta,
Tak disuruh,
Air mata jatuh mencecah bumi,
Meminjam di pipi,
Dia mula monolog diri,
"Sebab aku lupa, aku mengharap benda tak pasti, sebab aku lupa dunia ini pinjaman Ilahi,
Sebab aku lupa dunia ini fantasi"
Air mata deras membasahi pipi,
Walaupun ditutupi sehelai kain hitam diwajahnya,
Namun,
Insan yang melihatnya pasti tahu dia sedang berduka.
Sabarlah duhai hati,
Kau sudah mendapat cinta Ilahi,
Cinta manusia akan datang sendiri,
Kau jangan khuatir wahai diri,
Sungguh,
Allah dah susun baik baik jalan hidup kita,
Kau punya perasaan itu perkara biasa,
Kau jagalah perasaan itu,
Jangan sampai melalaikan diri,
Bimbang,
Hati kau kecewa lagi.
Sebab aku tahu,
Sakitnya memendam,
Tapi percayalah,
Selagi kau terus mengejar cinta Ilahi,
Kau akan bahagia.
Move on,
Lap air mata itu,
Biar air mata itu menjadi airmata berharga,
Bukan sia sia seperti ini.
Gadis itu terus bangun,
Memberi kata semangat pada diri,
Mulai detik dan jam dan saat ini,
Kau bukan yang dulu,
Kau bukan yang sekarang !
Azamkan.
Maaf untuk rindu yang tidak terluah,
Maaf untuk sayang yang tidak dipernah dipersembah,
Maaf untuk setiap rasa yang pernah aku duga.
Ya Allah,
Jaga kami,
Kerna syariat, aku pendamkan.
No comments:
Post a Comment